Rabu, 22 Juni 2011

Gang Pudak

:mengenang hari-hari di Gang Pudak
 
1
Satu kakak, satu adik. Satu pria, satu wanita. Umur tak jauh beda. Wajah hampir serupa dengan ibu yang sama. Namun, tak tahu bapak mereka yang mana. Hanya perempuan yang menggelayutkan tubuh keduanyalah  yang tahu siapa bapak mereka. Bapak yang menjadikan keduanya serupa tapi tak sama.


2
Kakak lebih suka merantau di ibukota, lalu bermain-main dengan sesamanya. Memilih dunia yang penuh gemerlap cahaya. Meliuk-liukkan raganya yang hitam nan perkasa. Memajangnya tanpa benang di etalase tak berkaca. Membuat mata-mata memicing hingga terlena. Saat itulah hatinya terpesona oleh mata satu diantara sesamanya. Lalu mengucap janji setia di hadapan muka-muka yang sebagian gemulai sebagian lagi perkasa. Memuja mati untuk tidak saling mengkhianati.

3
Adik tak seperti kakak. Hidup sederhana walau tak kaya. Mandiri dan tak suka meminta. Menghuni ruang sempit di ujung gang yang ada di tengah kota. Membakar jagung untuk menghidupi tubuhnya. Tak suka menjual vagina seperti ibunya. Seperti wanita-wanita yang ada di bilik, balik tempat tinggalnya. Karena tak mau menuruni keahlian ibunya dan tak mau memiliki nanah di selangkangannya, adik memilih memuja pada satu pria, yang selalu menemani menjaja jagung bakar penyangga hidupnya.

4
Tahun tak diduga, kakak pulang ke rumah yang telah dihuni adik. Tubuhnya penuh dengan bisul-bisul berwarna. Mungkin itu semacam kutukan baginya, begitu kata tetangga seberang rumah mungil mereka. Kakak rindu pada adik, rindu pada kemaluan yang pernah dijamah. Sayang adik tak mau lagi menyambut, ada seorang pria yang mengaku telah memiliki bekas sarung kejantanan sang kakak. Kakak pun meninggalkan gang yang menjadikannya tumbuh perkasa. Gang sempit yang pernah menghimpit daging empuk di bawah pusar adik dan ibunya di tahun-tahun sebelum kepulangan. Gang Pudak namanya.

2 komentar:

Tunggul mengatakan...

Apik Put. Good Job. Ini tentang siapa?

Puteri Soraya Mansur mengatakan...

Tentang tempat pelacuran di Kebumen. Aku biyen sering rono soale ono koncoku sing umahe ng komplek kono.