Rabu, 15 Mei 2013

Pilih(an)


Jika sastra adalah jalan akhir untuk mengungkap kebiadaban, ketiadakadilan dan keserakahan, tak apalah. Jadikan ia senjata pamungkas. Saat tangan terbelenggu oleh bakti pada manusia yang membuat ada. Ketika mulut dibungkam birokrasi yang menjengahkan. Kala orang-orang tak menghiraukan siulan dan teriakan. Percaya ia akan dibaca dan menjadi secuil bongkah kehidupan negeri raya ini.

Jika rasa iba adalah satu-satunya media mengoyak kebohongan, kemunafikan dan kecurangan, apa boleh buat. Jadikan ia perisai hati yang membentengi dari kenikmatan benda-benda yang kelak mewujud gunungan artefak setelah ketiadaan. Membelalakkan mata mempertajam bagi pembeda antara hitam, abu-abu dan putih. Mengarahkan batin pada manusia-manusia yang terasingkan.

Jika segala upaya tak lagi memungkinkan, tak lagi bisa digerakkan. Bukan berarti tak ada pilihan. Selagi ada pilihan, tersulit, terhimpit sekalipun. Makhluk kecil tentu masih diberi waktu memilih di akhir denyutnya.

2013

Senin, 13 Mei 2013

Dewa Guru

Siswa tak naik kelas, salah guru
Siswa nakal, salah guru
Siswa tak lulus, salah guru
Siswa tak beretika, salah guru

Ujian Nasional bobrok, salah guru
Standar rendah, salah guru
Kurikulum tak jalan, salah guru
Sekolah bobrok, salah guru
 
Dikasih duit kurang, mulut berkoar
Dikasih duit lebih, jadi royal
Lagi-lagi salah guru

Rabu, 08 Mei 2013

Pelabuhan CINTA itu Ada di Belanda


Pernah jatuh cinta? Bisa dipastikan pernah, karena cinta merupakan perasaan dasar yang dimiliki manusia. Sebagai sang pencinta tentu akan melakukan apapun bagi yang dicinta. Sampai di ujung dunia pun, jika sang kekasih berada maka kita akan berusaha meraihnya.

Wirausahawan, penemu dan pionir layaknya sang pecinta yang tergila-gila dengan pemikiran, ide-ide dan kreatifitas sebagai kekasihnya. Mereka akan melakukan apapun untuk bisa mewujudkan mimpi melalui pergumulan yang menghasilkan karya-karya sebagai buah hati.
IDEA + ACT = CREATION