Mengalir
tenang seperti aliran sungai Batanghari. Begitulah riak-riak yang terlihat di
kabupaten Batanghari. Jika dilihat dari pemberitaan maupun penilaian penulis,
Batanghari pada tiga tahun terakhir mengalami kemajuan yang cukup berarti.
Terlebih jika dilihat dari geliat perekonomiannya.
Batanghari merupakan kabupaten tertua di provinsi Jambi. Dalam sejarahnya sebelum pemekaran kabupaten Muaro Jambi, Batanghari merupakan pusat peradaban Melayu di Jambi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kawasan candi Muara Jambi.
Adanya pemekaran tersebut, di satu sisi Batanghari mengalami banyak kehilangan, terutama dari pembagian wilayah. Wilayah yang menjadi bagian Batanghari seolah tak memiliki kelebihan khusus yang dianggap bisa menyokong kemajuannya. Keadaan itu tak sesuai dengan statusnya sebagai kabupaten tertua di Jambi.
Sebagian masyarakat ada yang meyakini bahwa Batanghari perkembangannya tak sebagus kabupaten yang lainnya karena letaknya yang tidak jauh dari kota Jambi. Bila ditilik dari pendapat itu, ada benarnya. Sebuah daerah yang memiliki jarak tak terlalu jauh dengan pusat kota yang dianggap menjadi pusat kemajuan suatu daerah, maka kecenderungan masyarakatnya akan memusatkan interaksinya kepada pusat kemajuan itu, terutama interaksi secara sosial dan ekonomi.
Kota Jambi menjadi pusat kemajuan di provinsi Jambi, semua kebutuhan terpusat di sana dan masyarakat cenderung memilih memenuhi kebutuhannya di Jambi dibandingkan di Batanghari sendiri. Situasi itu kurang menguntungkan dari segi perekonomian, sebab perputaran uang tak banyak terjadi di Batanghari, melainkan lebih ke kota Jambi. Tidak tepatnya pendapat itu ialah tidak adanya penelitian khusus akan pendapat tersebut, sehingga pendapat itu masih diragukan validitasnya.
Ada beberapa hal yang perlu dikembangkan oleh pemerintah daerah kabupaten Batanghari guna meningkatkan kualitasnya: Jalan, merupakan sarana vital bagi kemajuan suatu daerah. Demi kelancaran interaksi antardaerah, jalan yang baik akan sangat berpengaruh. Jalan yang mulus tak berlubang, beberapa bidang kehidupan tak akan terhambat. Sarana inilah yang sering dianggap remeh oleh pemerintah daerah.
Pariwisata, selayaknya
pemerintah mulai memperhatikan tempat rekreasi bagi masyarakat sehingga
masyarakat tak lari ke luar daerah untuk menghilangkan penat. Kabar pembangunan
waterboom diharapkan tak hanya kabar burung yang tak pernah terlakasana. Perekonomian rakyat,
penggalakkan dan pengelolaan ekonomi melalui pedagang kaki lima dan beberapa
pusat perbelanjaan yang memihak pada masyarakat ekonomi menengah ke bawah perlu
diperhatikan khusus. Pajak, optimalkan
pajak dengan tidak hanya untuk memenuhi perut para koruptor saja.
Moralitas dan budaya, moral yang buruk jika terus dipelihara akan menjadi penghambat kemajuan. Moralitas ini terutama tertuju pada wakil-wakil rakyat yang duduk di DPRD, pemimpin Batanghari yang lima tahun sekali diganti, pegawai-pegawai negeri dan rakyat pada umumnya. Budaya keterbukaan dan jiwa membangun daerah sendiri juga sangat diperlukan. Sengketa, sengketa antara perusahaan dengan masyarakat yang banyak tak berujung sangat merugikan rakyat dan pemerintah sendiri. Jalinan penguasa dengan pengusaha yang berujung pada korupsi tak akan pernah berakhir pula.
Enam hal tersebut menjadi sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah untuk kabupaten Batanghari, baik pemerintah maupun masyarakatnya. Kemajuan tak hanya didukung oleh pemimpin saja melainkan masyarakatnya saja, sehingga rakyat sebagai pihak yang merasakan kemajuan itu tak melulu menyalahkan pemimpin. Di sisi lain, pemimpin juga tak melulu memikirkan kepentingannya saja, rakyat juga memerlukan uluran tangannya. Pemimpin dan rakyat seperti sisi mata uang dalam hal kemajuan suatu daerah, tak terpisahkan.
Batanghari, riakmu tak hanya memperlihatkan ketenanganmu saja, riakmu adalah kekuatanmu. Selamat ulang tahun untuk kabupaten Batanghari ke-63. [Ditulis saat memperingati ulang tahun kabupaten Batanghari ke-63. Aku hadir dalam undangan 'pesta' di DPRD Batanghari, biarpun tak dapat apa-apa yang terpenting aku bisa memberi masukan untuk Batanghari sebagai tanah tempat tinggalku saat ini]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar