Jumat, 01 Januari 2016

Belajar Fotografi

Ketertarikan itu sebuah perkara yang terkadang sepele. Entah dari mana asalnya ia muncul, tetapi sudah mengubah haluan hidup seseorang. Jeprat-jepret dalam sehari sudah mengubah hidup saya akan keyakinan orang terkasih. Bukan perkara suka selfie atau narsis ala generasi alay lalu tertarik pada fotografi, apalagi sekedar ikuti trend. Lebih dari itu. Kehidupan yang lebih baik dari dunia fotografi. Yah, pada dasarnya saya dan orang terkasih sedang belajar fotografi untuk masa depan yang cerah.
 
Jepretan pertama, seekor kucing lagi ngadem dari terik matahari (by Herma Yulis).
Bergerak beberapa meter dari rumah, ada lokasi wisata yang hanya ramai saat Hari Raya Idul Fitri saja. Kabupaten tempat saya tinggal termasuk kategori minim wisata. Masyarakat sering menyebutnya Taman Bebekan karena ada perahu-perahu yang berbentuk binatang bebek, seperti halnya yang ada di Taman Buah Mekar Sari yang pernah saya datangi di tahun 1999. Taman ini kurang terawat dari segala bentuk asetnya, termasuk tanamannya. Hanya satu yang nampak dijaga dengan baik, yaitu Rumah Adat.

Rumah Adat Kabupaten Batanghari yang dirawat dengan baik.
Pohon besar yang tumbuh di depan rumah adat (by Herma Yulis).

Kotak penampung kotoran yang terbengkelai.
Bangkai komedi putar dan tak jauh dari situ ada bangkai kepala kereta api.
Danau buatan Taman Bebekan yang dijadikan tempat pemancingan.
Tempat sampahkah?
Gelapnya langit yang menandakan akan turun hujan membuat saya segera pulang dengan memutar sepeda motor di depan rumah dinas bupati. Dua jepretan yang cukup cantik saya peroleh. Saya suka potret deretan sawit itu, meskipun terasa hampa tanpa adanya kendaraan yang tertangkap oleh kamera. Keheningan deretan pohon sawit menurut saya lebih bagus, seperti memotret suasana jalan di pagi hari yang sepi. Lalu ada lampu jalan dengan background langit hitam yang di tengahnya terselip awan cerah. Potret itu cukup menarik perhatian saya untuk mengunduh foto tersebut.
 
Deretan sawit di jalan depan rumah dinas bupati Batanghari.
Lampu jalan dengan bohlamnya yang hilang.
Belum puas dengan memotret di Taman Bebekan, bersambung sesampainya di rumah. Sang terkasih belajar cara memotret dengan efek blur. Dari beberapa jepretan hanya dua potret yang berhasil dengan cukup sempurna. Sepertinya tak hanya sampai di sini, belajar memotret akan bersambung di hari-hari berikutnya.

Secangkir kopi (by Herma Yulis).
Mrengeeeees.

Tidak ada komentar: