Sabtu, 07 Februari 2009

Suatu Sore di Taman Senja




Lihatlah diriku yang terlihat samar-samar menatap tenangnya aliran Sungai Tembesi. Sore yang merah. Selang beberapa menit kakiku meninggalkan tempat itu, hujan turun. Hampir tiap sore aku mengunjunginya, menikmati senja yang memerah, bak kapas putih mengiringi langkah sang surya tenggelam tertutup tirai malam. Aku menyebutnya taman senja, meski orang-orang memberi nama Ancol. Bagiku nama itu lebih tepat. Aku yakin jika Kawan berkunjung ke Taman Senja pasti akan bergumam: hmmm... senja yang merah!

1 komentar:

andreasharsono mengatakan...

Ini Sarolangun kah? Saya suka dengan arsitektur pinggir air ini. Kelihatannya apik.